Welcome to Ana's Blog

02 Mei 2010

Disleksia

Berasal dari kata Yunani, disleksia berarti 'kesulitan dengan kata-kata'. Artinya, penderita ini memiliki kesulitan untuk mengenali huruf atau kata. Hal itu terjadi karena kelemahan otak dalam memproses informasi.

Akibatnya, anak yang menderita disleksia susah untuk membaca, mengeja, menulis, hingga tak bisa mengerti masalah matematika. Ini menyebabkan sang anak merasa malu dan tak percaya diri untuk hadir di antara teman-teman di kelasnya. Peluang disleksia untuk dijumpai pada anak laki-laki dan perempuan sama besarnya. Disleksia merupakan kelainan yang bisa diturunkan ke generasi berikutnya.

Disleksia ditandai dengan adanya kesulitan membaca pada anak maupun dewasa yang seharusnya menunjukkan kemampuan dan motivasi untuk membaca secara fasih dan akurat. Disleksia merupakan salah satu masalah tersering yang terjadi pada anak dan dewasa. angka kejadian di dunia berkisar 5-17% pada anak usia sekolah. Disleksia adalah gangguan yang paling sering terjadi pada masalah belajar. Kurang lebih 80% penderita gangguan belajar mengalami disleksia.

Disleksia (dyslexia) timbul karena masalah dalam proses pengolahan informasi di otak, terutama pada bagian yang menjadi pusat bahasa. Akibatnya, kemampuan anak dalam membaca dan menulis menjadi rendah.

Disleksia merupakan suatu kelainan yang sifatnya menurun. Seorang anak yang memiliki orang tua dengan sejarah disleksia, kemungkinan besar akan mengalami kesulitan yang sama dalam hal membaca dan menulis. Selain itu, anak yang lambat belajar bicara saat usia prasekolah, juga berisiko tinggi menderita disleksia.

0 komentar:

Buku Tamu


ShoutMix chat widget
 
Blogger design by suckmylolly.com