Welcome to Ana's Blog

29 Oktober 2009

Trauma itu masih membekas?!

Banyak sekali belakangan ini Bumi kita tertimpa musibah. Mulai dari gempa bumi, tanah longsor, banjir, kecelakaan lalu lintas, kebakaran, dan masih banyak lagi yang lainnya. Semua memakan korban, bisa dibayangkan bagaimana mental orang-orang yang mengalami semua itu secara berturut-turut. Ada sebagian korban yang dapat menjalani aktifitasnya kembali, tapi ada juga yang masih meratapi nasib mereka kelak, jangankan para korban gempa yang mentalnya sakit yang mengalami kecelakaan lalu lintas saja bisa mengalami tauma yang berlebih.

Contoh kasus, berawal dari sebuah pengalaman. Saya sangat trauma sekali mengingat kejadian yang menimpa keluarga saya saat perjalanan menuju kota Bandung. Ketika itu mobil kami sedang melaju dengan pelan,tiba-tiba dari belakang datang sebuah mobil dengan kecepatan tinggi dan akhirnya tabrakan beruntun itu pun terjadi. Keluarga kami tak ada yang terluka hanya saja trauma itu masih membekas di memory kami.

Pengalaman itu pun menjadi pelajaran untuk kita semua, agar lebih berhati-hati saat berkendaraan. Banyak sekali kasus-kasus yang membahas kecelakaan, baik sepeda motor atau pun kendaraan beroda empat.

Berbicara tentang tindak kekerasan dan trauma, ada suatu istilah yang dikenal sebagai Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD (gangguan stres pasca trauma). Yaitu gangguan stres yang timbul berkaitan dengan peristiwa traumatis luar biasa. Misalnya, melihat orang dibunuh, disiksa secara sadis, korban kecelakaan, bencana alam, dan lain-lain. seperti contoh kasus di atas. PTSD merupakan gangguan kejiwaan yang sangat berat, karena biasanya penderita mengalami gangguan jiwa yang mengganggu kehidupannya.

Secara umun gejala PTSD dibagi menjadi 3 macam yaitu:

  • Reexperiencing.

Perderita seperti mengalami kembali kejadian traumatis yang pernah dialami. Biasanya kondisi ini akan muncul ketika penderita sedang melamun atau melihat suasana yang mirip dengan pengalaman traumatisnya. Penderita dapat berperilaku mengejutkan, tiba-tiba berteriak, menangis, atau berlari ketakutan.

  • Hyperarausal.

Suatu keadaan waspada berlebihan, seperti mudah kaget, tegang, curiga menghadapi gejala sesuatu, benda yang jatuh dia anggap seperti jatuhnya sebuah bom, dan tidur sering terbangun-bangun.

  • Avoidance.

Seseorang akan selalu menghindari situasi yang mengingatkan ia pada kejadian traumatis. Seandainya kejadiannya saat suasana ramai, dia akan menghindari mall atau pasar. Begitu juga sebaliknya jika ia mengalami pada waktu sendiri, maka ia akan menghidari tempat-tempat sepi.

Cara mengatasi dan menghilangkan masalah trauma.

Berbagai model psikoterapi telah dikembangakan untuk mengatasi PTSD, seperti :

  1. Terapi Perilaku.
  2. Desensitisasi.
  3. Hipnoterapi.

Semuanya cukup efektif asal penderita juga mendapatkan dukungan dari masyarakat lingkunganya dan juga orang terdekatnya.Karena motivasi orang terdekatlah yang sebenarnya lebih cepat untuk di tangkap oleh si penderita.


Sumber :


http://ixone.wordpress.com/2009/10/04/trauma-cara-mengatasi-dan-menghilangkan/


http://www.psikologizone.com/trauma-cara-mengatasi-dan-menghilangkan


27 Oktober 2009

Kepribadian Sehat Menurut Carl Rogers

Jelaskan perkembangan kepribadian self menurut Carl Rogers?



Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Jadi manusia yang sadar dan rasional tidak lagi dikontrol oleh peristiwa kanak – kanak seperti yang diajukan oleh aliran freudian, misalnya toilet trainning, penyapihan ataupun pengalaman seksual sebelumnya.


Rogers lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu.


Self merupakan satu-satunya struktur kepribadian yang sebenarnya. Dengan kata lain self terbentuk melalui deferiensiasi medan fenomena dan melalui introjeksi nilai-nilai orang tertentu serta dari distorsi pengalaman. Self bersifat integral dan konsisten. Pengalaman yang tidak sesuai dengan struktur self dianggap ancaman dan self dapat berubah sebagai akibat kematangan biologik dan belajar. Konsep self menggambarkan konsepsi mengenai dirinya sendiri, ciri-ciri yang dianggapnya menjadi bagian dari dirinya.



Peranan Positif Regards dalam kepribadian individu.


Sebagai bagian dari self concept, anak itu juga menggambarkan dia akan menjadi siapa atau mungkin ingin menjadi siapa. Gambaran-gambaran itu dibentuk sebagai suatu akibat dari bertambah kompleksnya interaksi-interaksi dengan orang lain.


Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang diterima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini ”penghargaan positif” (positive regard).


Posotive regard, adalah suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes dimiliki semua manusia. Setiap anak terdorong untuk mencari posive regard. Akan tetapi tidak setiap anak akan menemukan kepuasan yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau dia menerima casi sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi dia kecewa kalau dia menerima celan dan kurang mendapat cinta dan casi sayang. Kebutuhan ini disebut need for positive regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaitu conditional positive regard (bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat).



Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya?



Lima ciri orang yang berfungsi sepenuhnya (fully human being):



  • Keterbukaan pada pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya adalah orang yang menerima semua pengalaman dengan fleksibel sehingga selalu timbul persepsi baru. Dengan demikian ia akan mengalami banyak emosi (emosional) baik yang positip maupun negatip.


  • Kehidupan Eksistensial
Kualitas dari kehidupan eksistensial dimana orang terbuka terhadap pengalamannya sehingga ia selalu menemukan sesuatu yang baru, dan selalu berubah dan cenderung menyesuaikan diri sebagai respons atas pengalaman selanjutnya.


  • Kepercayaan terhadap organisme orang sendiri
Pengalaman akan menjadi hidup ketika seseorang membuka diri terhadap pengalaman itu sendiri. Dengan begitu ia akan bertingkah laku menurut apa yang dirasanya benar (timbul seketika dan intuitif) sehingga ia dapat mempertimbangkan setiap segi dari suatu situasi dengan sangat baik.


  • Perasaan Bebas
Orang yang sehat secara psikologis dapat membuat suatu pilihan tanpa adanya paksaan -paksaan atau rintangan -rintangan antara alternatif pikiran dan tindakan. Orang yang bebas memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya sendiri, tidak pada peristiwa di masa lampau sehingga ia dapat meilhat sangat banyak pilihan dalam kehidupannya dan merasa mampu melakukan apa saja yang ingin dilakukannya.


  • Kreativitas
Keterbukaan diri terhadap pengalaman dan kepercayaan kepada organisme mereka sendiri akan mendorong seseorang untuk memiliki kreativitas dengan ciri -ciri bertingkah laku spontan, tidak defensif, berubah, bertumbuh, dan berkembang sebagai respons atas stimulus-stimulus kehidupan yang beraneka ragam di sekitarnya.



Sumber :


Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat.Yogyakarta: Kanisius.

Kepribadian Sehat Menurut Allport dan Carl Rogers

Jelaskan pendapat Allport dalam membahas manusia?


Allport lebih optimis dalam membahas kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masakanak-kanak. Seperti yang telah dikemukakan, pandangan-pandangan pribadi dan profesional dari Allport berbeda dengan pandangan-pandangan Freud dan gambaran kodrat manusia yang diutarakan Allport adalah positif, penuh harap, dan menyanjung-nyanjung. karena itu salah satu pendekatan yang berguna terhadap pemahaman segi pandangan psikologis Allport adalah mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang kepribadian dan menunjukan bagaimana tema-tema itu berbeda dari apa yang terdapat pada Freud.


Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikonrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar, kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar dan tingkah laku mereka tidak ditentukan oleh setan-setan yang ada jauh dalam meraka. Allport percaya nahwa kekuatan-kekuatan tidak disadari itu merupakan pengaruh-pengaruh yang penting pada tingkah laku orang-orang dewasa neuritis.


Kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. orang-orang neuritis terikat atau terjalin erat pada pengalaman-pengalaman mas kanak-kanak, tapi orang-orang yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau.


Menurut Allport, motif-motif seorang dewasa bukan perpanjangan atau perluasan motif-motif masa kanak-kanak. motif orang dewasa secara fungsional otonom terhadp masa kanak-kanak yaitu motif-motif itu tidak tergantung pada keadaan-keadaan asli,otonom sama seperti pohon ek yang sudah tumbuh dengan sempurna dari bijinya yang pernah memberinya makanan. maksudnya, kita tidak didorong dari belakang oleh kekuatan-kekuatan pendorong dengan akar-akar pada masa lampau. namun kita didorong lebih dahulu oleh rencana-rencana atau intensi-intensi kita untuk masa depan. manusia yang sehat memiliki kebutuhan terus menerus akan variasi, akan sensasi-sensasi dan tantangan-tantangan baru.


Teori Allport tentang dorongan dari kepribadian yang sehat memasukan juga prinsip penguasaan dan kemampuan yang berpaendapat bahwa orang-orang yang matang dan sehat tidak cukup puas dengan melaksanakan atau mencapai tingkat-tingkat yang sedang atau yang hanya memadai untuk mencapai ingkat penguasaan dan kemampuan yang tinggi dalam usaha memuaskan motif-motif mereka.





Jelaskan perkembangan proprium,sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat?


Istilah dari proprium dapat didefinisikan dengan memikirkan bentuk sifat "propriate" seperti dalam kata "appropriate". proprium menunjukan kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Itu berarti bahwa proprium (atau self) terdiri dari hal-hal atau proses-proses yang penting dan bersifat pribadi bagi seorang individu, segi-segi yang menentukan seseorang sebagai yang unik. Allport menyebutnya "saya sebagaimana dirasakan dan diketahui".


Proprium ini berkembang dari masa bayi sampai masa adolesens melalui tujuh tingkat “diri”. Apabila semua perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut dipersatukan dalam satu konsep yaitu proprium. Jadi proprium adalah susunan dari tujuh tingkat “diri”. Dan munculnya proprium merupakan satu persyaratan untuk suatu kepribadian yang sehat. Ketujuh tingkata proprium tersebut antara lain :

  • Diri jasmaniah.

  • Identitas diri.

  • Harga diri.

  • Perluasan diri (self extention).

  • Gambaran diri.

  • Diri sebagai pelaku rasional.

  • Perjuangan proprium (propriate striving).


Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri kepribadian yang matang menurut Allport?



Tujuh kriteria kematangan ini merupakan pandangan-pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat.


Ø Perluasan Perasaan Diri.


Ketika diri berkembang, maka diri itu meluas menjangkau banyak orang dan benda. Mula-mula diri berpusat hanya pada individu. Kemudian ketiak lingkaran pengalaman bertumbuh maka diri bertambah luas meliputi nilai-nilai dan cita-cita yang abstrak. Orang harus menjadi partisipan yang langsung dan penuh. Allport menamakan hal ini sebagai partisipan otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia. Maksudnya orang harus meluaskan diri kedalam aktivitas.


Ø Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain.


Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain yaitu kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu. Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang tua, anak partner, teman akrab. Apa yang dihasilan oleh kapasitas untuk keintiman ini adalah suatu perasaan perluasan diri yang berkembang baik.


Ø Keamanan Emosional.


Sifat dari kepribadian yang sehat ini meliputi beberapa kualitas, kualitas utama adalah penerimaan diri. Kepribadian-kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi dari ada mereka, termasuk kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan tersebut. Kepribadian-kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi-emosi manusia. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah apa yang disebut Allport ”sabar terhadap kekecewaan”. Hal ini menunjukan bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan dan terhadap hambatan dari kemauan-kemauan dan keinginan-keinginan.


Ø Persepsi Realistis.


Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif, sedangkan orang yang neuritis selalu mengubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan mereka sendiri. Orang yang sehat menerima realitas sebagaimana adanya.


Ø Keterampilan-ketermpilan dan tugas-tugas.


Alport mengemukakan bahwa ada kemungkinan orang-orang yang memiliki keterampilan-keterampilan menjadi neuritis. Akan tetapi tidak mungkin menemukan orang-orang yang sehat dan matang yang tidak mengarahkan keterampilan mereka pada pekerjaan mereka.


Ø Pemahaman Diri.


Orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman diri (self-objectification) yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif kepada orang lain.


Ø Filsafat Hidup yang Mempersatukan.


Orang yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan dan rencana jangka panjang. Ia memiliki perasaan akan tujuan, perasaan akan tugas untuk bekerja sampai tuntas sebagai batu sendi kehidupannya. Allport menyebut dorongan-dorongan tersebut sebagai keteraraha (directness).



Keterarahan itu membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu atau serangkaian tujuan, serta memberikan alasan untuk hidup. Kita membutuhkan tarikan yang tetap dari tujuan yang bermakna. Tanpa itu mungkin kita mengalami masalah kepribadian.



Kerangka dari tujuan-tujuan itu adalah nilai, yang bersama dengan tujuan sangat penting dalam rangka mengembangkan filsafat hidup. Memiliki nilai-nilai yang kuat merupakan salah satu ciri orang matang. Orang-orang neurotis tidak memiliki nilai atau memiliki nilai yang terpecah-pecah dan bersifat sementara, yang tidak cukup kuat untuk mempersatukan semua segi kehidupan.



Suara hati berperan dalam menentukan filsafat hidup. Allport mengemukakan perbedaan antara suara hati yang matang dengan suara hati tidak matang. Yang tidak matang, suara hatinya seperti pada kanak-kanak: patuh dan membudak, penuh larangan dan batasan, bercirikan perasaan "harus". Orang yang tidak matang berkata, "Saya harus bertingkah laku begini." Sebaliknya, orang yang matang berkata, "Saya sebaiknya bertingkah laku begini." Suara hati yang matang adalah perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau etis.




Sumber :

catatan kesehatan mental.


Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat.Yogyakarta: Kanisius.



17 Oktober 2009

Kamu Narsis??


hemm..ngomongin soal narsis, siapa sih yang gak tau? Kata narsis cukup populer dalam pergaulan sehari-hari, khususnya di perbincangan anak remaja. Kata narsis biasanya dipadankan dengan terlalu pede atau sok gaya. Bergaya sedikit, dibilang “narsis banget sih”.  Memuji diri sendiri juga dibilang narsis.



Apa sih narsis itu?



Narsisme adalah perasaan cinta terhadap diri sendiri yang berlebihan. Istilah ini pertama kali digunakan dalam psikologi oleh Sigmund Freud dengan mengambil dari tokoh dalam mitos Yunani, Narcissus, yang dikutuk sehingga ia mencintai bayangannya sendiri di kolam. Tanpa sengaja ia menjulurkan tangannya, sehingga ia tenggelam dan tumbuh bunga yang sampai sekarang disebut bunga narsis.

Sifat narsisisme ada dalam setiap manusia sejak lahir, bahkan Andrew Morrison berpendapat bahwa dimilikinya sifat narsisisme dalam jumlah yang cukup akan membuat seseorang memilikipersepsi yang seimbang antara kebutuhannya dalam hubungannya dengan orang lain. Namun apabila jumlahnya berlebihan, dapat menjadi suatu kelainan kepribadian yang bersifat patologis.

Sekarang ini kata Narsis digunakan untuk menggambarkan orang yang Terlalu suka pada diri sendiri, Egosentris, PD gak ketulungan, dan sudah masuk dalam penyakit kejiwaan (yang sudah parah tentunya).



Sejarah Narseisme



Narcissus adalah seorang tokoh dalam mitologi Yunani. Narcissus diceritakan sebagai seorang dewa yang memiliki wajah tampan. Dia adalah anak dari dewa sungai, Cephissus. Ibunya adalah seorang bidadari bernama Liriope. Ketika Narcissus masih kecil, seorang peramal (Tiresias) berkata kepada kedua orang tuanya bahwa anak mereka akan berumur panjang apabila tidak melihat dirinya sendiri. Akibat ketampanannya banyak yang jatuh cinta kepada Narcissus. Salah satunya bidadari tersebut bernama Echo yang jatuh cinta kepadanya.

 

Tidak seorang pun yang dibalas cintanya oleh Narcissus. Demikian pula Echo. Echo hidup dalam kesendirian dan kesedihannya. Dewi Nemmesis mendengar doa Echo yang cintanya ditolak tersebut. Nemessis mengutuk Narcissus supaya jatuh cinta kepada bayangannya sendiri. Kutukan tersebut menjadi kenyataan ketika Narcissus melihat bayangan dirinya di sebuah kolam. Dia tak henti-hentinya mengagumi sosok yang terlihat dari pantulan air di kolam itu. Sampai matinya dia terus memandangi bayangan dirinya tersebut.

 

Ada sebuah versi lain yang mengatakan bukan Echo yang jatuh cinta kepada Narcissus melainkan seorang pria bernama Ameinias. Kesal “dikejar-kejar” Ameinias, Narcissus mengiriminya sebuah pedang sebagai hadiah. Kesal karena cintanya ditolak Ameinias bunuh diri di hadapan Narcissus dengan pedang yang dihadiahkan kepadanya. Sebelum bunuh diri, Ameinias mengutuk Narcissus bahwa Narcissus akan jatuh cinta kepada bayangannya sendiri dan dalam keputusasaannya Narcissus akan bunuh diri.

 


wah..wah..ternyata narsis itu termasuk kedalam gangguan psikologis iya.hayoo..siapa yang ngerasa Narsis,cepat-cepat konsultasi ke psikologi.hehehe



 Sumber :


http://www.mahesajenar.com/2006/08/tes_narsis.html


http://id.wikipedia.org/wiki/Narsisisme


http://tedytirta.wordpress.com/2007/06/09/narcis/


http://images.google.co.id

Resiko Oral Seks

dr. Intan Airlina Febiliawanti  menyatakan Banyak ditemui hubungan oral seks di antara para remaja yang sedang pacaran. Tak jarang, hubungan ini juga mengantar mereka sampai ke hubungan seksual. Tanpa dukungan edukasi seks yang baik, tak jarang penyakit seperti gonorrhea, sifilis, herpes, bahkan HIV bakal menyerang. Karena itu, perlu ada pemahaman yang benar mengenai hal ini.



Oral pada penis


Secara teori, oral seks berisiko menularkan penyakit tertentu bagi pasangan karena bisa terinfeksi akibat cairan yang keluar sebelum ejakulasi (pre-ejakulasi) maupun oleh sperma yang masuk.


Jika saat itu ada luka terbuka di mukosa mulut, meski kecil dan tidak terlihat, bisa menyebabkan risiko penularan infeksi menular seksual karena luka terbuka ini adalah jalan masuk virus atau bakteri ke dalam aliran pembuluh darah.

 


Meskipun risiko ini lebih kecil dibandingkan dengan anal atau vaginal seks, pada beberapa kasus, penularan HIV tetap bisa terjadi akibat oral seks meski pasangan tidak ejakulasi.

 



Oral pada vagina



 

Hal yang sama juga bisa terjadi bila oral seks dilakukan pada wanita. Risiko penularan HIV bisa terjadi karena cairan vagina yang terinfeksi dan juga darah bisa saja masuk ke mulut.


Penularan juga bisa terjadi bila terdapat luka kecil di mulut pasangan yang sedang melakukan oral terinfeksi penyakit menular seksual dan ada luka kecil yang tidak disadari atau iritasi ringan dalam vagina.

 


Penularan HIV pada oral seks memang lebih rendah dibandingkan dengan anal dan vaginal seks akan, tetapi pada beberapa kasus, penularan melalui oral seks dengan vagina telah terbukti ada.

 


sumber :

http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/10/12/19161519/seberapa.besar.risiko.oral.seks.

 

Buku Tamu


ShoutMix chat widget
 
Blogger design by suckmylolly.com