Welcome to Ana's Blog

01 Oktober 2009

Perbedaan Psikoanalisa Sigmund Freud dan Erik.H.Erikson

PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL..


Menurut S.Freud (1856-1939) fase-fase perkembangan individu didorong oleh energi psikis yang disebut libido. Libido ini merupakan energi psikis yang bersifat seksual dan sudah ada sejak bayi. Sikap tahap perkembangan ditandai dengan berfungsinya dorongan-dorongan tersebut pada daerah tubuh tertentu.

Freud membagi perkembangan manusia menjadi 6 fase :
  • Fase Oral (0-1 tahun)Anak memperoleh kepuasan dan kenikmatan yang bersumber pada mulutnya. Hubungan sosial lebih bersifat fisik,seperti makan/minum susu. Obyek sosial terdekat adalah ibu,terutama saat menyusu.
  • Fase Anal (1-3 tahun)Pada fase ini pusat kenikmatannya terletak didaerah anus,terutama saat buang air besar. Fase ini disebut juga sebagai toilet training.
  • Fase Falik (3-5 tahun) Pada fase ini si anak memindahkan pusat kepuasannya pada daerah kelamin. Anak mulai tertarik pada perbedaan anatomis antara laki-laki dan perempuan. pada anak laki-laki keterdekatannya dengan ibunya menimbulkan gairah seksual dan perasaan cinta yang disebut odipus kompleks.
  • Periode Laten (5-12 tahun) Dalam periode ini adalah masa tenang, walaupun perkembangan si anak sedang pesat pada aspek motorik dan kognitifnya. pada fase ini si anak lebih banyak bergaul pada teman sejenisnya. Oleh karena itu fase ini disebut juga homoseksual alamiah. Anak mencari figur diantara orang dewasa berjenis kelamin yang sama dengannya.
  • Fase Genital (12 tahun ke atas) Alat-alat reproduksi sudah mulai masak,pusat kepuasannya berada pada daerah kelamin. Rasa cinta dan keterdekatannya pada keluarga dialihkan pada otang lain yang berlawanan jenis. Pengalaman-pengalaman di masa lalu menjadi bekal yang amat berpengaruh pada remaja yang sedang menapak ke dunia dewasa,karier, dan dunia rumah tangga.

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL...

Teori perkembangan Erik.H.Erikson sangat dipengaruhin oleh psikoanalisa Freud. Erikson tidak mendasarkan teori perkembangannya pada libido, melainkan pada pengaruh sosial budaya di lingkungan individu.

Erikson membagi 8 tahap titik tolak perkembangan psikososial :
  • Basic Trust vs Basic Mistrust (0-1 tahun) Pada tahap ini si anak sangat membutuhkan rasa aman. Bila rasa aman terpenuhi, maka anak akan mengembangkan dasar-dasar kepercayaan pada lingkungannya. misalnya,ketika anak menangis,apakah si ibu cepat tanggap atau tidak. pada tahap ini peranan ibu memainkan peran yang amat penting.
  • Autonomy vs Shame & Doubt (2-3 tahun) Perasaan Mandiri vs Perasaan malu-malu dan ragu-ragu.
  • Initiative vs Guilt (3-6 tahun) Pada tahap sebelumnya anak mengembangkan perasaan percaya diri dan mandiri, maka pada tahap ini anak akan mengambil inisiatif, yaitu perasaan bebas untuk melakukan segala sesuatu atas kehendak sendiri. Tetapi bila pada tahap sebelumnya anak mengembangkan perasaan ragu-ragu, maka anak akan selalu merasa bersalah dan tidak berani melakukan sesuatu atas kehendak sendiri.
  • Industry vs Invferiority (6-11 tahun) Konflik pada tahap ini adalah perasaan sebagai seseorang yang mampu danvs perasaan rendah diri.
  • Identity vs Role Confusion (mulai 12 tahun) Tahap ini anak dihadapkan pada dorongan yang kuat untuk mengenal siapa dirinya. Konflik yang dihadapi adalah perasaan menemukan dirinya sendiri vs kekaburan peran.
  • Intimacy vs Isolation Individu mulai mencari-cari pasangan hidup. Oleh karena itu pada tahap ini yang dihadapi adalah kesiapan untuk berhubungan secara akrab dengan orang lain vs perasaan terkuat.
  • Generativity vs Self-absorbtion Pada tahap ini adalah adanya tuntutan untuk membantu orang lain di luar keluarga, pengabdian masyarakat, dan manusia pada umumnya.
  • Ego integrity vs Despair Memasuki tahap ini,individu akan menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi, dan tindakan-tindakannya di masa lalu akan menimbulkan perasaan puas. Bila ia merasa semuanya gagal, akan timbul kekecewaan yang mendalam.


0 komentar:

Buku Tamu


ShoutMix chat widget
 
Blogger design by suckmylolly.com