Welcome to Ana's Blog

27 Oktober 2009

Kepribadian Sehat Menurut Allport dan Carl Rogers

Jelaskan pendapat Allport dalam membahas manusia?


Allport lebih optimis dalam membahas kodrat manusia daripada Freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masakanak-kanak. Seperti yang telah dikemukakan, pandangan-pandangan pribadi dan profesional dari Allport berbeda dengan pandangan-pandangan Freud dan gambaran kodrat manusia yang diutarakan Allport adalah positif, penuh harap, dan menyanjung-nyanjung. karena itu salah satu pendekatan yang berguna terhadap pemahaman segi pandangan psikologis Allport adalah mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang kepribadian dan menunjukan bagaimana tema-tema itu berbeda dari apa yang terdapat pada Freud.


Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikonrol dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar, kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan dipengaruhi. orang yang sehat tidak didorong oleh konflik-konflik tak sadar dan tingkah laku mereka tidak ditentukan oleh setan-setan yang ada jauh dalam meraka. Allport percaya nahwa kekuatan-kekuatan tidak disadari itu merupakan pengaruh-pengaruh yang penting pada tingkah laku orang-orang dewasa neuritis.


Kepribadian-kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. orang-orang neuritis terikat atau terjalin erat pada pengalaman-pengalaman mas kanak-kanak, tapi orang-orang yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau.


Menurut Allport, motif-motif seorang dewasa bukan perpanjangan atau perluasan motif-motif masa kanak-kanak. motif orang dewasa secara fungsional otonom terhadp masa kanak-kanak yaitu motif-motif itu tidak tergantung pada keadaan-keadaan asli,otonom sama seperti pohon ek yang sudah tumbuh dengan sempurna dari bijinya yang pernah memberinya makanan. maksudnya, kita tidak didorong dari belakang oleh kekuatan-kekuatan pendorong dengan akar-akar pada masa lampau. namun kita didorong lebih dahulu oleh rencana-rencana atau intensi-intensi kita untuk masa depan. manusia yang sehat memiliki kebutuhan terus menerus akan variasi, akan sensasi-sensasi dan tantangan-tantangan baru.


Teori Allport tentang dorongan dari kepribadian yang sehat memasukan juga prinsip penguasaan dan kemampuan yang berpaendapat bahwa orang-orang yang matang dan sehat tidak cukup puas dengan melaksanakan atau mencapai tingkat-tingkat yang sedang atau yang hanya memadai untuk mencapai ingkat penguasaan dan kemampuan yang tinggi dalam usaha memuaskan motif-motif mereka.





Jelaskan perkembangan proprium,sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat?


Istilah dari proprium dapat didefinisikan dengan memikirkan bentuk sifat "propriate" seperti dalam kata "appropriate". proprium menunjukan kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Itu berarti bahwa proprium (atau self) terdiri dari hal-hal atau proses-proses yang penting dan bersifat pribadi bagi seorang individu, segi-segi yang menentukan seseorang sebagai yang unik. Allport menyebutnya "saya sebagaimana dirasakan dan diketahui".


Proprium ini berkembang dari masa bayi sampai masa adolesens melalui tujuh tingkat “diri”. Apabila semua perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut dipersatukan dalam satu konsep yaitu proprium. Jadi proprium adalah susunan dari tujuh tingkat “diri”. Dan munculnya proprium merupakan satu persyaratan untuk suatu kepribadian yang sehat. Ketujuh tingkata proprium tersebut antara lain :

  • Diri jasmaniah.

  • Identitas diri.

  • Harga diri.

  • Perluasan diri (self extention).

  • Gambaran diri.

  • Diri sebagai pelaku rasional.

  • Perjuangan proprium (propriate striving).


Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri kepribadian yang matang menurut Allport?



Tujuh kriteria kematangan ini merupakan pandangan-pandangan Allport tentang sifat-sifat khusus dari kepribadian sehat.


Ø Perluasan Perasaan Diri.


Ketika diri berkembang, maka diri itu meluas menjangkau banyak orang dan benda. Mula-mula diri berpusat hanya pada individu. Kemudian ketiak lingkaran pengalaman bertumbuh maka diri bertambah luas meliputi nilai-nilai dan cita-cita yang abstrak. Orang harus menjadi partisipan yang langsung dan penuh. Allport menamakan hal ini sebagai partisipan otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia. Maksudnya orang harus meluaskan diri kedalam aktivitas.


Ø Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain.


Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain yaitu kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu. Orang yang sehat secara psikologis mampu memperlihatkan keintiman (cinta) terhadap orang tua, anak partner, teman akrab. Apa yang dihasilan oleh kapasitas untuk keintiman ini adalah suatu perasaan perluasan diri yang berkembang baik.


Ø Keamanan Emosional.


Sifat dari kepribadian yang sehat ini meliputi beberapa kualitas, kualitas utama adalah penerimaan diri. Kepribadian-kepribadian yang sehat mampu menerima semua segi dari ada mereka, termasuk kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan tersebut. Kepribadian-kepribadian yang sehat juga mampu menerima emosi-emosi manusia. Kualitas lain dari keamanan emosional ialah apa yang disebut Allport ”sabar terhadap kekecewaan”. Hal ini menunjukan bagaimana seseorang bereaksi terhadap tekanan dan terhadap hambatan dari kemauan-kemauan dan keinginan-keinginan.


Ø Persepsi Realistis.


Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif, sedangkan orang yang neuritis selalu mengubah realitas supaya membuatnya sesuai dengan keinginan-keinginan, kebutuhan-kebutuhan dan ketakutan-ketakutan mereka sendiri. Orang yang sehat menerima realitas sebagaimana adanya.


Ø Keterampilan-ketermpilan dan tugas-tugas.


Alport mengemukakan bahwa ada kemungkinan orang-orang yang memiliki keterampilan-keterampilan menjadi neuritis. Akan tetapi tidak mungkin menemukan orang-orang yang sehat dan matang yang tidak mengarahkan keterampilan mereka pada pekerjaan mereka.


Ø Pemahaman Diri.


Orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman diri (self-objectification) yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif kepada orang lain.


Ø Filsafat Hidup yang Mempersatukan.


Orang yang sehat melihat ke depan, didorong oleh tujuan dan rencana jangka panjang. Ia memiliki perasaan akan tujuan, perasaan akan tugas untuk bekerja sampai tuntas sebagai batu sendi kehidupannya. Allport menyebut dorongan-dorongan tersebut sebagai keteraraha (directness).



Keterarahan itu membimbing semua segi kehidupan seseorang menuju suatu atau serangkaian tujuan, serta memberikan alasan untuk hidup. Kita membutuhkan tarikan yang tetap dari tujuan yang bermakna. Tanpa itu mungkin kita mengalami masalah kepribadian.



Kerangka dari tujuan-tujuan itu adalah nilai, yang bersama dengan tujuan sangat penting dalam rangka mengembangkan filsafat hidup. Memiliki nilai-nilai yang kuat merupakan salah satu ciri orang matang. Orang-orang neurotis tidak memiliki nilai atau memiliki nilai yang terpecah-pecah dan bersifat sementara, yang tidak cukup kuat untuk mempersatukan semua segi kehidupan.



Suara hati berperan dalam menentukan filsafat hidup. Allport mengemukakan perbedaan antara suara hati yang matang dengan suara hati tidak matang. Yang tidak matang, suara hatinya seperti pada kanak-kanak: patuh dan membudak, penuh larangan dan batasan, bercirikan perasaan "harus". Orang yang tidak matang berkata, "Saya harus bertingkah laku begini." Sebaliknya, orang yang matang berkata, "Saya sebaiknya bertingkah laku begini." Suara hati yang matang adalah perasaan kewajiban dan tanggung jawab kepada diri sendiri dan orang lain, dan mungkin berakar dalam nilai-nilai agama atau etis.




Sumber :

catatan kesehatan mental.


Schultz, Duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan Model-Model Kepribadian Sehat.Yogyakarta: Kanisius.



0 komentar:

Buku Tamu


ShoutMix chat widget
 
Blogger design by suckmylolly.com