Kebiasaan makan dan kurang berolahraga adalah salah satu peran penunjang dalam masalah kegemukan. Namun, menurut Spiegel, sebanyak 30 survei yang dilakukannya diberbagai negara menunjukkan kurang tidur menjadi salah satu penyebab meningkatnya berat badan, baik itu pada usia anak-anak maupun dewasa.
Studi pertama kali yang dilakukan pada 1992 ini menunjukkan, permasalahan tersebut lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Menurut dia, peningkatan penderita obesitas di Amerika pada pertengahan ke-20 rata-rata karena kurangnya tidur. Hal ini didasarkan pada jawaban para koresponden yang dimintai keterangan dalam survei.
“
Sementara itu, leptin adalah protein hormon yang diproduksi jaringan lemak yang berfungsi mengendalikan cadangan lemak. “Kita telah membuktikan kurangnya tidur (2-4 jam sehari), mengakibatkan kehilangan 18 persen leptin dan tambahan 28 persen grehlin,” ujarnya.
Perubahan hormonal akan membuat kita lapar dan hal itu menjadi suatu masalah yang cukup merugikan untuk urusan bobot tubuh ini. Kebanyakan bila kita lapar, orang-orang akan lebih memilih untuk mengemil dan itu menjadi sebuah masalah besar. Biasanya untuk ngemil kita cenderung mengonsumsi makanan, seperti biskuit, kue, kacang-kacangan, juga makanan yang mengandung gula berlebih.
Kehilangan istirahat mengakibatkan bertambahnya rasa ingin makan sekitar 23-24 persen. Hal itu, menurut Spiegel, bila terjemahkan akan ada penambahan sekitar 350-500 kali kalori perharinya. “Untuk anak-anak dan orang dewasa bila ingin memiliki berat normal, bisa menganalisis hal tersebut,” ujarnya. Yang jelas, kurangi istirahat membuat tubuh kehilangan keseimbangan dalam mengatur dua hormon penting dalam tubuh. Kurang istirahat bukannya membuat keseimbangan, melainkan ketidakstabilan di dalam tubuh.
Ternyata insomnia gak hanya bikin kita gemuk aja loh!! Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.Spesialis tidur kedokteran memenuhi syarat untuk mendiagnosis berbagai gangguan tidur. Pasien dengan berbagai penyakit termasuk sindrom fase tidur tertunda sering salah didiagnosis sebagai Insomnia. Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat kematiannya. Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%. Insomniakronis - tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian. Setelah mengontrol durasitidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian.
Wah.. Wah.. ternyata insomnia banyak pengaruh negatifnya juga iya!! Hayoo..para insomnia, mau pilih mana, gendut atau pisah selamanya?? hehe..kalian pilih yang terbaik aja deh.
Sumber :
http://www.bayumukti.com/kurang-tidur-bisa-menaikkan-berat-badan/